Senin, 11 Agustus 2014

Jumat, 08 Agustus 2014

Aku seorang pecundang

aku tahu kamu bukan teman yang baik, membuatku seperti pecundang. aku akan selalu baik-baik saja saat kau membodohiku. aku hanya akan diam saat kamu menjatuhkanku. Aku tak apa selalu tersakiti. Aku sudah biasa merasa sakit.
Kamu berfikir bahwa kamu selalu benar, cemerlang dan sempurna, sedangkan aku tidak pernah berbuat benar seperti seekor anak ayam yang tidak pernah bisa berbuat apa-apa. Dan itu memang benar, benar difikiranmu sendiri, sedangkan kenyataannya adalah kamu hanyalah seorang yang suka memanfaatkan orang lain.
Bodohnya aku adalah aku selalu lemah dan membiarkan orang lain membodohiku. Aku memang tak pandai berkata-kata, dan aku tak pandai membela diri. Tapi lebih dari itu aku selalu merindukan kasih sayang kalian, aku menyayangimu dan mereka yang menyakitiku, aku ingin kalian menyayangiku dengan tulus, bukan dengan kepalsuan.
Aku tidak pernah suka membela diriku sendiri karena aku tahu aku tidak akan tahan dengan orang yang cerewet, lebih baik jika aku dianggap salah padahal aku benar, daripada aku harus sibuk dengan membela diri meyakinkan kepada kaian jika aku adalah benar.
Aku memang sering membuat kalian salah paham. Kalian membenciku mungkin itu juga karena diriku sendiri yang membiarkan diriku selalu terlihat salah di hadapan kalian.
Terlalu panjang jika aku menjelaskan tentang kebodohanku lebih banyak.
Kenyataannya aku hanya seorang yang memang selalu bodoh.

Minggu, 03 Agustus 2014

pendengar yang cerdas namun tak pandai berbagi atau si ramah yang tak berbakat

Di sana ada bintang dia adalah seorang yang ramah, pandai memuji, banyak relasi, dan sepertinya semua orang akan menyukainya. Di sebelahnya ada beringin seorang yang lebih memilih diam dan mendengarkan karena dia tidak senang memotong pembicaraan orang lain. Bukan berarti beringin itu lemah dan mudah terkalahkan. Hanya saja dia lebih pandai mengalah dan tidak menyukai keributan. 
Banyak orang yang lebih menyukai si bintang karena dia terlihat lebih meyakinkan terkesan sebagai seorang yang bersinar dan mempunyai pengaruh, serta lebih manusiawi dan hangat, sedangkan si beringin lebih terkesan dingin dan tak bisa apa-apa.
Tak banyak orang yang tahu bahwa si beringin adalah seorang yang cerdas dan baik hati. Mungkin dia memang telah tercipta dengan bakatnya yang lembut bahkan terkadang hampir semua tindakannya yang baik maupun yang buruk tak pernah terlihat oleh orang lain, bahkan bisa disebut dengan dia tak diperdulikan oleh orang lain, diremehkan, serta tak diperhutungkan oleh oranf lain. Padahal yang terjadi sebenarnya bahwa si beringin adalah pendengar yang cerdas. Hampir semua kemampuan yang orang lain miliki, dia pun akan selalu berusaha untuk bisa melakukannya juga. Dan nyatanya dia memang bisa. Dia seorang yang mampu untuk memiliki 1000 bakat di tangannya jika dia menginkannya untuk bisa. Sangat mudah baginya mempelajari sesuatu lalu mempraktekkannya kemudian dia menjadi mahir dan menguasainya. Tak ada manusia sempurna, dia tak bisa menyampaikan semua yang dimilikinya untuk membuat orang lain kagum padanya. Singkatnya adalah bahwa dia tak pandai memamerkan miliknya, dan mungkin bakat yang tak pernah dia miliki adalah menjadi seorang penjual, dagangannya mungkin tak akan pernah laris karena dia tak pandai promosi, dan sikapnya yang dingin dan kurang ramah bahkan mungkin karena dia pun seorang pemalu membuat oranf lain tak begitu menyukainya dan dagangannya. Walaupun demikian dia pandai menjadi seorang perancang konsep, bos, dan penghasil produk, dia bukan tukang promosi yang handal.
Begitulah adanya si beringin, cerdas dengan bakat besar namun tak pandai berbagi dan mengambil sempati orang lain.
Sedangkan si bintang, dia selalu brsinar, ucapannya mampu menarik perhatian semua orang, terlihat briliant dan selalu enerjik. Namun tahukah orang lain tentang kekurangannya dia ya g sebenarnya tak bisa apa-apa. Modal keramahan dan ucapan manisnya dia pandai menarik perhatian orang lain, mrnjual kemampuan orang lain kepada yang lainnya. Dia makelar dan penjual yang handal. Namun satu hal yang menjadi renungannya, dia tak pandai mebciptaka  produknya sendiri.

Anda pilih yang mana?

Bintang tak selamanya terang karena malam segera berakhir, bakatnya hanya untuk bersinar namun tak mampu memperbanyak sinarnya sendiri, jika malam berakhir maka saat itu pula hidupnya berakhir, dia sangat bergantung pada malam. Dan beringin diam bukan berarti dia tak bisa bergerak, dia mempunyai bibit yang banyak untuk dia sebarkan ke berbagai arah untuk membuatnya berjaya, hanya saja dia memang selalu membutuhkan angin untuk membuatnya berjaya.