Minggu, 23 Desember 2012

21

Hari ini adalah hari senin, tanggal 24 Desember 2012. Hari ini merupakan hari lahir saya. Gak nyangka, sudah 21 tahun saya menghirup udara di bumi ini, terima kasih ya Alloh, Engkau masih mengijinkan hamba bernafas di bumi ini, terima kasih atas semua kebahagiaan yang telah Engkau berikan kepada hamba, semua yang Engkau berikan kepada hamba adalah indah.
21 adalah umur yang sudah cukup matang untuk menjalani kehidupan, dan ternyata saya sudah tua, haha.

Sabtu, 15 Desember 2012

Animasi 3D


A.      Jenis Animasi 3D
Jenis animasi 3D dapat dibagi dalam tiga kategori utama, yaitu animasi 3D penuh (full), animasi 3D dan 2D, serta animasi 3D dan live shoot.
1.      Animasi 3D Penuh (Full)
Jenis ini menggunakan animasi objek 3D secara penuh (full), seluruh tampilan 3D maupun proses pembuatanya menggunakan teknik animasi 3D.
2.      Animasi 3D dan 2D
Jenis animasi ini merupakan penggabungan antara animasi 3D dengan animasi 2D. ibasanya tokoh atau karakter animasinya berupa animasi 2D dengan latar belakang (background) maupun peralatan, serta prosertinya menggunakan animasi 3D. ini dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan animasi karena pembuatan karakter 3D memiliki tingkat kerumitan yang leibh tinggi dan proses yang leibh mendetail dibandingkan dengan karakter 2D.
3.      Animasi 3D dan live Shoot
Jenis animasi ini menggabungkan antara animasi 3D dengna syuting langsung (live shoot). Animasi jenis ini banyak diterpkan pada film-filam Hollywood.
B.       Perkembangan Animasi 3D
Perkembangan animasi 3d berawal pada sekita tahun 1961 ketika seorang mahasiswa dari MIT (massachussetts Institute of Technology) bernama Ivan Sutherland berhasil membuat sebuah software desain yang disebut sketchpad, mampu menggambar sebuah figure langsung pada layar komputer dengna menggunakan sebuah pen light. Ide inilah yang kemudian dikembangkanoleh para desainer softare graphic dalam pembuatan software gratis yang lebih canggih lagi.
C.       Proses Pembuataan Animasi 3D
Secara umu, proses pembuatan animasi 3d memiliki tiga tahapan, yaitu sebelum produksi (pre-production), produksi (production), dan sesudah produksi (post-production). Berikut ini akan dipaparkan rangkaian proses penciptaaan animasi 3D. umumnya, pembuatan animasi 3D untuk berbagai kebutuhan, seperti unuk film, cartoon, game, iklan TV (TVC), broadcasting visualization, dan lain-lain, memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya.
Berikut ini adalah proses pembuatan animasi 3D
1.      Pre-Procution
Tahap ini adalah proses/tahap awal atau persiapan dalam pembuatan suatu animasi 3D, tahap ini meliputi :
a.       Ide dan konsep
Proses ini dalah proses pencarian ide dan konseip serta gagasan untuk animasi yang akan dibuat. Ide bisa datang dari berbagai hal, seperti kisah nyata, dongeng, legenda, kisah klasik, fantasi/fiksi, dan lain-lain, ide harus memiliki keistimewaan, keunggulan dan keunikan yang khas sehingga menarik untuk diangkat, yang terpenting adlah selalu kreatfi dalam mencari dan mengolah serta mengembangkan ide tersebut.
b.      Skenerio/Script
Proses ini adalah proses pembuatan naskah atau alur cerita animasi. Scenario yang menarik akan mementukan keberhasilan dari film animasi yang dibuat. Scenario biasanya terbentuk teks tulisan/ketikan
c.       Sketsa Model Objek atau karakter
Proses ini adalah proses pembautan sketsa dasar dari model yang dibuat. Sketsa tersebut akan menjadi dasar panduan bagi modeler untuk membuat model. Akan lebih baik bila sketsa desain terdiri dari komponen dambar yang lengkap, seperti gambar tampak depan, samping kanan-kiri, belakang dan perspektif sehingga akan memudahkan modeler untuk membuat animasi 3D-nya, khusus untuk karakter, sketsa juga dbuta dengan menampilkan berbagai ekspresi wajah, seperti ekspresi gembira, riang, tertawa, sedih, murung, bingung dan sebagainya.
d.      Storyboard
Storyboard adalah bentuk visual/gambar dari scenario yang menggambarakan jalan cerita dan adegan-adegan yang hendak dibuat dalam film. Storyboard berfungsi sebagai pandunga utama dari proses porsukdi animasi (storyboard merupakan cetak biru (blue print) tilam animasi). Oleh karena itu, segala macda informasi seperti angle kamera, taga letak/layout.staging, durasi, timing, dialog, ekspersi dan informasi lainya.
Dengan adanya storyboard, maka proses pembuatan animasi akan menjadi lebih mudah, jelas, focus, dan terarah.
e.       Take Voice dan Music Background
Proses ini adalah proses pengambilan dan perekaman suara untuk mengisi suara karakter animasi. Dalam proses ini juga dibuat ilustrasi music sebagai background untuk film animasi.
D.      Production
Proses/tahap produksi animasi 3D meliputi :
1.      Modeling
Proses ini adalah proses pembuatan model objek dalam bentuk 3D dik komputer. Model bisa berupa karakter (makhluk hidup). Seperti manusia, hewan atau tumbuhan; atau berupa benda mati, seperti rumah, mobil, peralatan, danlain-lain, model harus dibuat dengan mendetail dan sesuai dengan ukuran dan skala pada sketsa desain/model yang telah ditentukan sebelumnya sehingga objek model akan tampak ideal danproporsional untuk dilihat. 
2.      Texturing
Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberan warna dan material texture) pada objek yang telah dimodelkan sebelumnya seihingga akan tampak ssuatu kesan yang nyata. Pemberian material atau texture pada objek 3D akan menderfinisikan rupa dan jenis bahan dari objek 3D. material atau texture dapat berupa foto atau gambar yang dibuat dengan aplikasi softare 3D, seperti 3dx Max, Maya, dan lain-lain, atau dengan bantuan fotwar digital imaging, seperti Photoshop, PhotoPaint, atau Gimp
3.      Lighting
Lingting adalah proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model sehingga diperolehlah esan visual yang realistis karena terdapat kesan kedalaman ruang danpembayangan (shadow) objek. Tapa adalanya lighting, makan objek 3D anda menjadi tidak menarikd an juga tidak realistis, anda dapat memberikan fitur global illumination, yang sekarang mulai marak digunkan, yang mampu memberikan hasil pencahanyaa yang realistis dan natural sepertai dalam kondisi nyata (cahaya yang mengenai suatu objek akan dipantulkan kembali ) fitur ini sangat ideal untuk digunakan namun mmbutuhkan kalkulasi waktu render yang cukup lama.
4.      Evironment Effet
Proses ini adalah proses pembuatan panorama lingkungan (environment) pada objek model yang akan semakin menambah kesan realistis, environment mencakup background pemandangan atau langit, lingkungan disekitar model. Seperti jalan, taman, kolam dan lain-lain, juga mencakup mebautanefek-efek 3D yang diperlukan, seperti efek api, air,asap, kabut, dan efek-efek lain. Proses untuk penambahan efek-efek pendukung lain dpat dilakukan dalam tahap compositing pada post-production.
5.      Animation
Animation adalah proses pembuatan animasi untuk model. Animasi dapat berupa gerakan, baik itu gerakan objek/model atau gerakan kamera untuk menciptakan animasi walkthrough, animasi flythrough, dan lain-lain anda dapat menentukan arah dimulainya suatu gerakan animasi yang tentu saja disesuaikan dengan storyboard yang telah dibuat pada tahap pre-production.
6.      Rendering
Proses ini adalah proses pengkakulasiaon pada model 3D yang telah diberi texture, lighting, environment effect, dan animatioan, dengan demikian hasil animasi yang didapatkan menjadi tampak sangat nyata dan menarik.
E.       Post-Production
Proses/tahapan akhir dari suatu produksi animasi 3D ini meliputi :
1.      Editing
Ini adalah proses pengeditan pada hasil animasi yang telah dibuat dan juga pengeditan pada suar. Dalam proses ini , klip animasi atau suar yang tidak diperlukan akan dibuang.
2.      Compositing anda Visual Effect
Ini adalah proses compostinging pada elemen-elemen animasi serta pembuatan visual effect yang dibutuhkan. Misalnya pembuatan judul atau bumperfliying logo, atau penambahan efek-efek visual yagn memperindah tampilan animasi, seperti pemberian efek cahaya, sinar, ledakan, dan lain-lain.
3.      Adding Sound and Audio/Folley
Ini adalah proses pemberian audio sebagai pendukung visual animasi. Proses ini biasanya dilakukan di dalam sebuah ruangan dengan berbagai peralatan yang menghasilkan bunyi-buyian sesuai dengan adegan yang dibutuhkan dalam animasi.
4.      Preview dan Final
Ini adalah tahap penyatuan keseluruhan animasi, audio dan compsitng yang telah dibuat.
5.      Burn to Tape
Ini adalah proses pemindhan hasil animasi ke media pita untuk diputar di bioskop atau stasiun TV, media penyimpanan lain yang juga banyak digunakan saat ini adalah media penyimpanan digital, yaitu CD atau DVD.

Daftar Pustaka

Aditya. 2012. TRIK DAHSYAT MENJADI ANIMATOR 3D ANDAL. Andi Publisher

animasi pertamaku


Ini adalah animasi 2D pertama yang saya buat, masih banyak kekurangan disana sini, harap maklum, hehe


Multimedia


     Multimedia
Teknologi komputasi multimedia merupakan suatu era baru dalam dunia informasi modern yang telah berkembang beberapa tahun terakhir. Dengan lahirnya era teknologi ini, produsen industry komputer tampaknya mendapatkan “angin segar” di tengah lesunya permintaan hardware komputer oleh masyarakat, karena multimedia telah membangkitkan citra baru teknologi komputer (Budi Sutedjo Dharmo Oetomo, S.Kom., MM, Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, 2006).
a.      Pengertian Multimedia
1)                  Menurut Vaughan (2004), multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif  (Iwan Binanto, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, 2010).
2)                  Multimedia secara umum diartikan sebagai komputerisasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video (Budi Sutedjo Dharmo Oetomo, S.Kom., MM, Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, 2006).
b.      Karakteristik Dasar Sistem Multimedia
Menurut Marshal (2001), sistem multimedia mempunyai empat karakteristik dasar, yaitu :
1)      Merupakan sistem yang dikontrol oleh komputer.
2)      Merupakan sebuah sistem yang terintegrasi.
3)      Informasi yang ditangani direpresentasikan secara digital.
4)      Antarmuka pada media tampilan akhir biasanya bersifat interaktif  (Iwan Binanto, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, 2010).
c.       Jenis Multimedia :
1)      Multimedia Interaktif, Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirim atau ditampilkan.
2)      Multimedia Hiperaktif, Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
3)      Multimedia Linear, Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir (Iwan Binanto, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, 2010).
d.      Penggunaaan Multimedia
Multimedia dapat digunakan dalam banyak bidang. Multimedia dapat masuk dan menjadi alat bantu yang menyenangkan. Hal ini terjadi karena kekayaan elemen-elemen dan kemudahannya digunakan dalam banyak konten yang bervariasi. Beberapa bidang yang menggunakan multimedia adalah sebagai berikut :
1)      Bisnis, Aplikasi multimedia untuk bisnis meliputi presentasi, pemasaran, periklanan, demo produk, katalog, komunikasi di jaringan, dan pelatihan. Penggunaan multimedia akan membuat kelancaran dan kemudahan transaksi bisnis.
2)      Sekolah, Multimedia sebenarnya sangat dibutukan di sekolah karena multimedia membuat pelajaran menjadi lebih lengkap dan lebih menarik. Multimedia dapat menjadi alat pengajaran elektronik yang dapat membantu pengajar.
3)      Rumah, Multimedia dapat dimanfaatkan sebagai media hiburan dan teman rumah, misalnya game.
4)      Tempat Umum, Saat ini sudah banyak tempat-tempat umum memasang “kiosk”, yaitu produk multimedia yang berfungsi sebagai pemberi informasi, misalnya informasi mengenai tempat yang sedang dikunjungi, kuliner, dan sebagainya.
5)      Virtual Realitu (VR), Bidang ini biasanya menggunakan alat-alat khusus, misalnya kacamata, helm, sarung tangan, dan antarmuka pengguna yang tidak lazim, dan berusaha untuk menempatkan penggunanya “di dalam” pengalaman yang nyata. Dalam VR, lingkungan yang diciptakan sebenarnya merupakan ribuan objek geometris yang digambar dalam ruang 3 dimensi. Semakin banyak objek dan titik yang mendeskripsikan objek serta semakin tinggi resolusinya, semakin realistis hasil yang diperoleh. Ketika pengguna menggerakan objek, setiap gerakan atau aksi akan membuat komputer menghitung ulang posisi, sudut, ukuran, dan bentuk dari semua objek yang membangun tampilan. Hal ini mengakibatkan ribuan, bahkan jutaan komposisi untuk menggerakan objek 30 kali per detik agar tampak halus. Oleh karena itu, VR membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi agar objek yang ditampilkan benar-benar tampak nyata (Iwan Binanto, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, 2010).

 Daftar Pustaka  


Budi Sutedjo Dharmo Oetomo, S.Kom., MM. 2006.
Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.
Iwan Binanto. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya.
Andi Offset. Yogyakarta.